Tanggal 7 Mei 2024 kemarin merupakan hari yang sangat buruk bagi saya. Pagi saat bangun tidur, anak saya (selanjutnya akan saya sebut Saga) muntah setelah menyusu Asi. Saat itu juga saya langsung merasa ada yang tidak beres dengannya.
Malam harinya saat tidur, saya sempat cek suhu tubuhnya memang naik. Saya tidak menyangka, hari itu dia akan terserang diare untuk kedua kalinya.
Pengalaman Anak Diare dan Muntah
Awalnya saya tidak menyangka dia akan diare juga. Hingga akhirnya, Saga BAB dengan tekstur yang encer tapi tidak berair.
Waktu sarapan yang biasanya ia akan lahap, hari itu dia enggan menyentuh makanannya. Dia seperti tidak bernafsu. Gejala belum begitu buruk. Dia masih sempat lari-larian. Kemudian, dia mulai BAB lagi dan muntah lagi. Saya lupa tepatnya berapa kali, tapi lebih dari 3 kali.
Sorenya saya bawa Saga ke DSA. Di sana dokter bilang kalau itu disebabkan oleh virus, apalagi sekarang memang banyak sekali orang yang tengah sakit. Saya sudah bisa menebak obat apa saja yang akan diberikan, sebagaimana yang pernah saya jabarkan di tulisan sebelumnya.
Baca juga: Obat Diare Anak 1 Tahun: Pengalaman Pribadi
Beberapa obat yang diberi antara lain zinc, probiotik (probiokid), puyer demam, dan obat mual yang rasa apel itu.
Saat menebus obat, anak saya masih sehat. Dia bahkan sempat minta naik odong-odong dan melihat air mancur di alun-alun dekat apotek. Saya kira semuanya akan langsung membaik, ternyata saya keliru.
Keesokan harinya, Saga semakin parah. Baru kali ini dia sakit sampai lemas. Dia adalah tipe yang super aktif, tidak bisa diam kecuali tidur dan makan (itupun karena dikunci di meja makannya). Tapi saat itu dia hanya diam, lemas, dan mengantuk. Dia tidak mau jalan, hanya mau digendong atau tiduran di kasur.
Di hari kedua, dia BAB sampai 7 kali dan muntahnya saya lupa, tapi berkali-kali juga. Itu adalah hari pertama dia minum semua obatnya. Berbeda seperti biasanya, dia benar-benar enggan minum obat, padahal biasanya dia suka sekali minum obat atau vitamin.
Dengan berbagai drama, saya dan keluarga tetap berusaha kasih dia obat. Bahkan ketika dia harus nangis teriak-teriak. Anehnya di hari itu ia mau makan. Di hari ketiga juga dia mau makan, sayangnya setiap habis makan selalu muntah.
Di hari keempat kondisinya masih buruk, dia bahkan enggan untuk makan apapun. Saya dan keluarga mulai ada pikiran untuk membawanya ke klinik untuk diinfus. Tapi setiap kami berniat untuk membawa Saga ke klinik selalu tidak jadi. Saya ingat kata dokter, virus tersebut menginfeksi selama 5 hari, jadi itu saya jadikan patokan.
Jika setelah hari kelima dia masih sakit, saya akan membawanya ke klinik untuk diperiksa kembali.
Di hari kelima, pagi hari, dia minta makan roti. Ayahnya memberi setengah porsi roti. Lalu dia minta menyusu ASI dan tidur. Saat bangun ternyata ia muntah roti. Lalu saya mengajaknya sarapan. Dia enggan makan, dan ternyata dia muntah banyak sekali.
Oh ya, di hari keempat dia muntah sekali dan BAB 4 kali dengan tekstur yang semakin membaik. Lalu di hari kelima itu, dia muntah sekali sangat banyak dan BAB 1 kali dengan tekstur yang semakin bagus juga.
Baca juga: Aneka Resep MPASI Ikan Kembung: Si Kecil Pasti Suka
Saya bersyukur dan berharap kalau ini pertanda dia akan sembuh. Alhamdulillah di hari keenam, Saga sudah tidak muntah lagi, BAB-nya juga hanya sekali.
Saya masih memberinya Zinc, semoga bertahan hingga 10 hari. Karena sudah tidak mual muntah, diapun mau minum obat apapun dengan mudah tanpa drama. Selain itu, saya juga kasih dia probiotik dan Apialys untuk penyembuhannya. Apalagi ini sedang banyak yang batuk pilek, termasuk saya.
Ini adalah hari ketujuh dihitung dari sejak anak saya sakit. Sekarang adalah masa pemulihannya, dan nafsu makannya semakin membaik.
Hal yang membuat saya sedih saat Saga diare dan muntah adalah tidak mau makan dan tidak mau minum oralit. Dia bahkan tidak mau degan juga saking mualnya. Dia hanya mau minum air putih saja. Alhasil anaknya sangat lemas dan mengantuk.
Fems, anak diare dan muntah bisa jadi sangat fatal kalau tidak segera ditindak. Apalagi jika si kecil mengalami dehidrasi. Jadi, pastikan bunda segera membawanya ke rumah sakit atau dokter tepercaya ya.