Eh lihat deh dia, perempuan kok pakainnya terbuka gitu.”
Ya ampun perempuan kok kerja terus, anak sama suami apa nggak diurus?”
Dia kok nggak nikah-nikah sih. Mau jadi perawan tua, kali.”
Jadi perempuan kok gak pernah dandan, selera fashion rendah banget.”
Bosan nggak sih dengar perempuan-perempuan yang saling menjatuhkan. Bukan hanya dengan pernyataan-pernyataan di atas sih. Masih banyak kalimat pedas dan menyakitkan lainnya yang sering terlontar dari mulut perempuan untuk perempuan lain yang mereka amati. Kenapa sesama perempuan saling menjatuhkan?
Ada banyak faktor yang mempengaruhi hal itu. Berdasarkan penjelasan dari psikolog klinis dewasa, Alvieni Angelica, M.Psi., Psikolog, berdasarkan artikel yang terbit di Kumparan.com (13/4/2021) dengan judul Tanya Psikolog: Mengapa Perempuan Cenderung Saling Menjatuhkan?, hal itu bisa dipengaruhi oleh pengalaman masa kecil dan lingkungannya.
Lebih jelasnya, berikut ini adalah beberapa penyebab para perempuan saling menjatuhkan satu sama lain:
Kompetisi Intraseksual
Nongkrong dengan perempuan-perempuan lain pasti tidak lepas dari obrolan tentang si A atau si B alias gibah. Entah kenapa ada saja topik yang selalu dibicarakan.
Misalnya si A adalah perempuan yang suka dandan, skincare tebal, dan pakaian kekinian. Bagi beberapa perempuan lain hal itu mungkin menjadikan mereka berada di posisi yang ‘tidak aman’. Sehingga membicarakannya bersama para perempuan lain akan membuat diri mereka lebih baik.
David Buss menamakan peristiwa kompetisi antara sesama kelompok yaitu kelompok laki-laki dan kelompok perempuan sebagai kompetisi intraseksual.
Para perempuan menganggap bahwa daya tarik secara fisik dan wajah yang awet muda merupakan bahan kompetisi di antara mereka.
Baca Juga: Definisi Perempuan Seksi! Cerdas dan Berpengetahuan Luas?
Minimnya Percaya Diri
Lalu penyebab kedua bisa disebabkan oleh minimnya rasa percaya diri yang membuat seorang perempuan merasa minder. Bisa karena masa kecilnya yang selalu dikritik, dibully, atau dilarang untuk mengekspresikan diri sesuai dengan keinginannya.
Kebiasaan selalu dikritik bisa membuat seseorang jadi suka memberikan kritik terhadap orang lain. Walaupun tidak semuanya seperti itu.
Selain itu, ada juga faktor lainnya. Ketika para perempuan suka sekali memberi kritik terhadap perempuan yang tidak sama dengannya; dari segi berat badan, cara berdandan, cara berpakaian, dan masih banyak lagi. Apa yang mereka pikirkan mungkin merasa paling baik di antara perempuan lain dan mereka butuh pengakuan.
Bagaimana Bentuk Perilaku Perempuan yang Saling Menjatuhkan?
Kali ini mengutip artikel dari dari bolde.com dengan judul 6 Ways Women Undermine Each Other & Why It Needs To Stop, ada beberapa bentuk perilaku perempuan yang menjatuhkan perempuan lainnya.
Misalnya perempuan yang suka mengkritik tubuh perempuan lain (body shaming gitulah). Contohnya begini, seorang perempuan yang rajin pergi ke Gym dan rajin berolahraga akan mengkritik emak-emak berdaster yang berat badannya tidak ideal. Padahal circle dan latar belakangnya saja sudah berbeda.
Kasus lain yang lebih menjijikkan adalah melakukan body shaming terhadap orang lain tetapi tidak mengaca pada diri sendiri. Aku sering jadi korban dari orang-orang model begini, fems. Jadi mereka ngatain tubuhku, tapi sendirinya tidak mau melihat dirinya sendiri.
Kendati demikian, aku tidak balik melakukan body shaming. Menurutku itu terlalu kejam. Mungkin mereka melakukan itu karena sering dikritik oleh orang lain, jadinya malah aku yang dijadikan sasaran. Satu-satunya caraku untuk tidak sakit hati lagi adalah memutus circle dengan orang-orang tukang bully. Mending berteman dengan orang-orang positif saja.
Kritik perempuan terhadap perempuan lainnya juga bisa dalam bentuk iri hati dengan kesuksesan perempuan lain, menghina style pakaian dan make up, hingga menghina tingkat kecerdasan.
Banyak sih bentuk sesama perempuan saling menjatuhkan lainnya. Mungkin di sekitarmu juga ada kan yang seperti itu? Saranku, hati-hati dalam memilih teman.