jfid – Cinderella, siapa yang tidak mengenal tokoh dongeng ini? Seorang gadis cantik yang hidup bersama ibu dan saudara tirinya, kemudian bertemu pangeran di pesta dansa dan menikah dengannya.
Namun, tahukah Anda bahwa Cinderella bukan hanya sekedar dongeng? Ia adalah simbol pemberdayaan wanita yang kuat dan tak mudah patah semangat.
Cinderella Complex
Cinderella Complex atau sindrom Cinderella merupakan istilah psikiatri yang dicetuskan oleh terapis asal New York yaitu Collete Dowling pada awal tahun 1981.
Cinderella Complex merujuk pada kondisi yang mana perempuan merasa takut untuk independen sehingga muncul perilaku ketergantungan terhadap orang lain terutama laki-laki.
Dowling menyatakan bahwa perempuan sering kali tidak terbiasa dengan konsep kebebasan karena cenderung bergantung pada laki-laki yang dianggapnya lebih kuat untuk menciptakan rasa aman.
Cinderella Complex membuat perempuan percaya bahwa mereka adalah “gadis yang kesulitan” sehingga membutuhkan penyelamat dari seorang pria seperti pada dongeng Cinderella yang menunggu kedatangan pangeran tampan untuk menyelamatkan dan melindunginya dari ibu tiri dan saudara tiri yang jahat.
Cinderella: Simbol Pemberdayaan Wanita
Namun, jangan harap kamu menemukan formula cerita klasik cerita Cinderella dalam film terbaru keluaran Amazon Prime Video yang dibintangi Camila Cabello ini.
Film ini menceritakan Cinderella selain dipekerjakan sebagai pembantu oleh ibu dan saudara tirinya, juga mengembangkan bakatnya sebagai desainer gaun pesta
Ela, sapaan akrab Cinderella, bahkan sampai membayangkan dirinya memiliki sebuah butik sendiri dengan banyak masyarakat mendatanginya.
Menurut saya, film ini mempunyai basis cerita yang bagus karena tidak hanya menggambarkan wanita sebagai bawahan lelaki dan kelas kedua di masyarakat, tapi menyiratkan pesan bahwa wanita berhak sukses dan berdaya dengan kemampuannya sendiri.
Kesimpulan
Cinderella, lebih dari sekedar dongeng, adalah simbol pemberdayaan wanita. Ia mengajarkan kita bahwa wanita bukanlah “gadis yang kesulitan” yang membutuhkan penyelamat, melainkan individu yang kuat, mandiri, dan mampu mencapai impian mereka sendiri.
Jadi, mari kita mulai melihat Cinderella tidak hanya sebagai tokoh dongeng, tetapi juga sebagai simbol pemberdayaan wanita.