woman holding white plastic spoon woman holding white plastic spoon

Bagaimana Cara Agar Anak Tidak Melepeh Makanan? Pengalaman Pribadi

Sedih sekali saat si kecil enggan makan, apalagi selalu melepeh makanannya. Aku pernah di fase itu, fems. Rasanya campur aduk; stress dan tidak mood seharian. Kira-kira apa sih penyebab anak suka melepeh makanan dan bagaimana cara mengatasinya? Berikut aku bagikan pengalaman pribadiku.

Apa Penyebab Anak Melepeh Makanan?

Penyebab anak melepeh makanan dapat bervariasi dan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Beberapa diantaranya adalah sejumlah faktor berikut ini:

Menghadapi Makanan Baru

Beberapa anak mungkin merasa takut atau cemas dengan makanan baru yang dihadapinya. Rasa takut ini bisa disebabkan oleh pengalaman sebelumnya atau ketidakpastian terhadap rasa atau tekstur makanan tersebut.

Selain itu, anak-anak yang masih dalam tahap belajar makan juga rentan untuk melepeh makanan karena mereka belum sepenuhnya terampil dalam mengendalikan proses makan.

Baca juga: Resep untuk Anak GTM: Anti Gagal

Merasa Kenyang

Faktor lain yang memengaruhi perilaku melepeh makanan adalah konsumsi yang berlebihan, di mana anak mungkin terlalu banyak makan dalam satu waktu.

Nah, hati-hati kalau si kecil sudah makan snack atau minum susu menjelang jam makan utama. Bisa jadi hal itu berpengaruh ke nafsu makannya. Dia jadi kenyang dan enggan untuk makan, alhasil makanan yang kita berikan langsung dilepeh.

Tidak Menyukai Makanannya

Beberapa anak mungkin tidak menyukai rasa, tekstur, atau bentuk tertentu dari makanan yang disajikan. Hal ini bisa menjadi hambatan yang signifikan dalam mengonsumsi makanan secara normal. Selain itu, keterampilan motorik lisan yang belum berkembang dengan baik juga dapat menyebabkan anak sulit dalam mengambil atau menelan makanan dengan benar.

Gangguan otot-otot yang terlibat dalam proses menelan dan koordinasi yang tidak efektif antara mulut dan tenggorokan juga dapat menjadi penyebab anak melepeh makanan.

Tumbuh Gigi

Selain itu, adanya hambatan fisik pada saluran makanan seperti tumbuh gigi atau kondisi medis tertentu juga dapat memengaruhi perilaku makan anak. Ketika anak sedang sakit, mereka mungkin kehilangan nafsu makan atau mengalami ketidaknyamanan saat makan, yang dapat menyebabkan mereka melepeh makanan. Biasanya, kalau anakkua sakit atau tumbuh gigi, aku akan ngasih dia bubur, fems.

Bagaimana Cara Mengatasi Anak yang Melepeh Makanan?

Saat anakku berada di fase melepeh makanan, aku tidak pernah menyerah. Sekali suap di lepeh makanan, aku akan menyuapinya lagi. Dua kali, tiga kali, pasti ada yang ditelan. Aku melakukannya berulang hingga akhirnya dia benar-benar sudah tidak mau makan.

Selain terus menyuapinya makan (selama dia masih mau), aku juga melakukan hal lainnya. Misalnya memberinya makanan lain yang mungkin lebih disukai, memberinya kesempatan untuk makan sendiri, menyalakan televisi (anak usia 18 bulan), dan beberapa hal lain yang sudah aku jelaskan di artikel Pengalaman Anak GTM Parah: Aku Pakai Cara Ini

Memang mengajak anak makan sambil menonton itu tidak boleh. Tapi mau bagaimana lagi, daripada si kecil tidak mau makan. Bahkan aku juga pernah menyuapi anak dengan posisi dia lagi main, jadi tidak berada di meja makannya. Intinya, aku melakukan berbagai usaha supaya dia tidak melepah makanannya lagi.

Apalagi anak aku cowok, dia super aktif dan bakalan tantrum kalau energinya tidak tersalurkan dengan maksimal. Tentu, ini menjadi tantangan tersendiri ya, fems.

Nah, selain beberapa cara tersebut, kamu juga bisa melakukan ini:

  • Tetap tenang saat makan: Jangan beri tanda kecewa atau kegembira ketika anak melepeh makanan.
  • Mulailah dengan porsi kecil dan berikan tambahan ketika ia lapar: Ini akan membantu anak lebih mudah mengonsumsi makanan.
  • Jika makanan ditolak, biarkan anak duduk dengan tenang selama beberapa menit sebelum meninggalkan meja: Ini akan membantu anak lebih mudah mengonsumsi makanan ketika kembali makan.

Mengatasi anak yang suka melepeh makanan itu tidak mudah. Kalau sudah sampai tahap si kecil benar-benar tidak mau makan, ada baiknya untuk segera konsultasi ke dokter. Semangat ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *