Pernah dengar tentang stereotip daya tarik fisik? Kalau belum pernah dengar dan merasa penasaran, kamu berada di artikel yang tepat. Sebelum membahas mengenai definisinya, mari hubungkan dulu dengan daya tarik secara fisik.
Ngomong-ngomong tentang ‘menarik secara fisik’, pasti sebagian besar orang akan merujuk pada ciri-ciri tertentu. Para perempuan cantik banyak digambarkan memiliki tubuh langsing, kulit putih, serta rambut lurus.
Di sisi lain, para lelaki tampan juga digambarkan memiliki tubuh tinggi dan berotot, serta berhidung mancung. Nah, orang-orang yang disepakati sebagai ‘individu menarik’ ini secara tidak langsung juga dianggap memiliki kepribadian yang lebih baik dibandingkan yang tidak menarik secara fisik.
Masih bingung? Yuk, kami ajak membahasnya lebih jauh lagi.
Definisi Stereotip Daya Tarik Fisik dan Contohnya
Stereotip daya tarik fisik atau disebut juga physical attractiveness stereotype mungkin juga pernah kamu lakukan.
Contohnya:
Kamu sedang melihat seorang lelaki yang menarik secara fisik tanpa mengenal kepribadiannya. Mungkin kamu akan menganggap bahwa dia (lelaki itu) memiliki kesempatan yang lebih besar untuk berkarir sukses, mendapatkan perempuan cantik sebagai istrinya, perhatian kepada anak-anaknya, dan memiliki kehidupan yang mendekati sempurna.
Bandingkan ketika melihat lelaki yang memiliki tampilan fisik kurang menarik, mungkin kamu menganggapnya tidak akan lebih baik secara karir maupun kehidupan jika dibandingkan dengan lelaki pertama yang kamu lihat.
Secara tidak langsung, fisik seseorang dianggap sebagai gambaran mengenai karakter dan kehidupan yang juga baik. Bisa disebut juga fisik seseorang dianggap berbanding lurus dengan karakternya.
Ngaku deh, pernah kan berpikiran seperti itu?
Kalau diperhatikan di sekitar, banyak orang yang berpikiran bahwa orang cantik atau tampan dianggap lebih baik dalam banyak hal, sehingga lebih disambut dan disukai oleh lingkungannya. Bahkan sampai muncul pernyataan ” Jika kamu good looking, maka setengah masalah hidupmu sudah terselesaikan”. Intinya orang-orang yang good looking akan memiliki kehidupan yang lebih beruntung.
Baca juga yuk: 5 Tips Menjadi Perempuan Menarik dan Anggun
Apa Sih Sebenarnya Good Looking?
Good looking tentu menjadi sebuah julukan untuk orang-orang yang dianggap memenuhi standar tertentu; kulit cerah, hidung mancung, postur tubuh ideal, dan masih banyak lagi. Terlepas dari anggapan bahwa cantik itu relatif, banyak yang sepakat bahwa perempuan dengan kulit putih, rambut lurus, hidung mancung, dan tubuh langsing adalah perempuan yang good looking.
Kalau menurut kamu pribadi, good looking itu bagaimana fems?
Sah saja rasanya kalau menyematkan predikat good looking kepada perempuan cantik atau lelaki tampan. Tetapi jangan sampai melakukan diskriminasi fisik kepada orang lain yang kamu anggap tidak menarik. Kita tidak pernah tahu bagaimana seseorang menjalani kehidupannya, serta apa saja usaha yang sudah mereka lakukan untuk menjadi seperti saat ini.
Selain itu, kamu juga harus memikirkan kondisi mental orang lain. Tidak semua orang sanggup didiskriminasi, tidak semua orang bisa cuek dengan orang lain yang mengganggu kehidupan mereka.
Apakah Good Looking Adalah Satu-Satunya Kunci Kebahagiaan?
Bisa iya, bisa juga tidak. Menjadi good looking mungkin akan menyakitkan jika kamu tidak bisa menggunakannya dengan baik, misalnya haus akan pemujaan dan pengakuan dari banyak orang.
Ambil saja salah satu contohnya, Rose adalah seorang perempuan cantik. Hal-hal yang dia lakukan setiap hari adalah berfoto dan memamerkan kehidupannya kepada orang lain. Semua foto-fotonya di media sosial terlihat sempurna; penampilannya cantik, duduk di restoran mewah, menyetir mobil sendiri, dan membawa tas branded.
Menurutmu apakah itu bahagia? Ya, kelihatannya sangat bahagia. Tetapi jika dilakukan secara berlebihan dan terlalu memaksa, takutnya akan menjadi penyakit hati bagi diri sendiri.
(Kok jadi bahas pamer harta, kan tadi bahas good looking? Entahlah fems)
Satu-satunya kunci kebahagiaan adalah mampu bersyukur dengan apa yang kamu miliki, karena dengan begitu, kamu tidak akan menyimpan penyakit hati yang bisa menghancurkanmu perlahan.
Jangan pernah merasa tidak percaya diri bagaimanapun kondisimu. Semua orang pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Lebih baik benar-benar bahagia daripada pura-pura bahagia demi pengakuan. Kamu cantik apa adanya. (tulisan ini benar-benar nggak fokus, maaf ya)
Jadi, kehidupan yang baik tidak untuk dipamerkan, kecuali jika orang-orang tersebut membutuhkan pengakuan bahwa hidupnya bahagia. Kehidupan bahagia yang sesungguhnya adalah menikmati semua yang kamu miliki dengan rasa syukur tanpa harus memperlihatkannya kepada orang lain.
Sebab orang-orang bermoral tidak hanya memikirkan tentang dirinya sendiri, tetapi juga bersimpati dengan orang lain. Meskipun demikian, media sosial akan selalu diisi oleh orang-orang yang butuh eksistensi (tidak semua begitu). Jadi kunci satu-satunya adalah kendalikan dirimu sendiri.
Stereotip daya tarik fisik mungkin akan lenyap suatu saat, ketika orang-orang mulai sadar bahwa “good looking” bukan satu-satunya ukuran.